Posts

Showing posts from January, 2013

Ketika Nabi S.A.W Tersenyum

Image
Saat menikahkan putri bungsunya, Sayyidah Fatimah Az Zahrah dengan Ali bin Abi Thalib, Baginda Nabi Muhammad S.a.w tersenyum lebar. Itu merupakan peristiwa yang penuh kebahagiaan. Hal serupa juga diperlihatkan Rasulullah S.a.w pada peristiwa Fathu Makkah  (pembebasan Makkah), karena hari itu merupakan hari kemenangan besar bagi kaum Muslimin. “Hari itu adalah hari yang penuh dengan senyum panjang yang terukir dari bibir Rasulullah S.a.w serta bibir seluruh kaum muslimin”  tulis Ibnu Hisyam dalam kita As Sirah Nabawiyyah. Rasulullah S.a.w adalah pribadi yang lembut dan penuh senyum. Namun, Beliau tidak memberi senyum kepada sembarang orang. Demikian istimewanya senyum Rasul sampai-sampai Abu Bakar dan Umar R.a, dua sahabat utama Beliau, sering terperangah dan memperhatikan arti senyum tersebut. Misalnya mereka heran melihat Rasul tertawa saat berada di Muzdalifah di suatu akhir malam. “Sesungguhnya Tuan tidak biasa tertawa pada saat seperti ini,” kata Umar. “Apa yang menyebabkan Tuan t

Sejarah Masjid Nabi S.A.W

Image
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibanding shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali shalat daripada masjid lainnya.” . (HR Ahmad Ibnu Huzaimah dan Hakim). Madinah Munawarah adalah kota suci kedua yang paling utama untuk dikunjungi umat Islam setelah Mekah. Di sanalah terletak Masjid Nabawi yang didirikan tahun 622 M atau tahun pertama Hijriyah, setelah Nabi Muhammad S.a.w hijrah dari Mekkah ke Madinah. Sejarah berdirinya Masjid Nabawi cukup unik, yaitu ketika Rasulullah S.a.w masuk Madinah, kaum Anshar menyambut Beliau serta menawarkan rumah untuk beliau beristirahat. Namun Rasulullah S.a.w menjawab dengan bijaksana: “Biarkanlah unta ini jalan, karena ia diperintahkan Allah" . Setelah sampai di tanah milik kedua anak yatim bernama Sahal dan Suhai, keduanya anak Amr bin Amarah dibawah asuhan Mu’adz bin Atrah, unta tersebut berhenti, kemudian Beliau dipersilahkan oleh Abu Ayub Al Ansari, t

Kerakusan adalah Kefakiran Tersembunyi

Image
Sahabatku, pernahkah kita merenungi nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita? Semenjak kita dilahirkan atau bahkan semenjak terbentuknya segumpal darah di perut ibunda kita hingga detik ini Allah S.w.t dengan Kasih dan Rahmat-Nya tiada henti-hentinya mencurahkan nikmat-Nya kepada kita. Baik nikmat yang pernah dan selalu kita pinta atau yang tidak pernah kita pinta. Akan tetapi kenapa semakin hari kita terus merasakan kekurangan? Padahal jika kita melihat baju yang kita kenakan, makanan yang kita makan saat ini, semua jauh lebih baik jika kita banding dengan masa-masa lalu. Dahulu orang tidak merasa malu mengenakan baju yang bertambal atau makan hanya dengan ikan asin atau telur dadar yang kadang dicampur dengan tepung untuk bisa dibagi dengan saudara yang lainnya. Kendaraan hanya delman atau sepeda, namun justru yang demikian itu amat terasa sekali bahwa itu adalah nikmat besar dari Allah S.w.t. Akan tetapi kenapa di saat kemudahan diberikan oleh Allah S.w.t, beraneka-ragam maka

Perdamaian, Warisan Luhur Rasulullah S.A.W

Image
"Sebagai teladan sepanjang zaman, Rasulullah S.a.w telah berhasil mengukir rangkaian sejarah peradaban Islam dengan begitu menakjubkan" Salah satu bentuk peradaban luhur yang diwariskannya ialah tahapan perdamaian tatkala Beliau dan masyarakat minoritas (Muslim) hidup berdampingan dengan kuffar Quraisy. Selama menjalankan misi dakwah, Rasulullah S.a.w menempuh beberapa perjanjian untuk menghindari pertumpahan darah serta berupaya membangun perdamaian. Perjanjian yang dibuat tersebut antara lain Perjanjian Hudaibiyah, Piagam Madinah, serta perjanjian dengan delegasi Najran. Tahapan perdamaian yang ditempuh Rasulullah S.a.w tentu bukan suatu hal yang mudah. Disamping pada masa itu hanya Rasulullah S.a.w yang ‘ baru ’ memberlakukan dan menerapkan sendi-sendi perdamaian, kepribadian Rasulullah S.a.w pun sangatlah berperan. Rasulullah S.a.w dengan sempurna mengamalkan makna akar kata ‘Islam’ yang berarti Salam, Damai atau Selamat, yang jauh dari perilaku kasar, menjajah, maupun m

Thufail bin Amru - Cahaya di Dahinya

Image
Kisah seorang sahabat yang jarang terdengar dan dikisahkan  dengan kemuliaan Allah Swt telah diberi petunjuk untuk mendapatkan apa yang dicita citakan.  Mengislamkan kaumnya, dengan bukti dan tanda di kening yang selalu memancarkan sinar sebagai janji Rasulullah kepadanya. Dia Ath- Thufail bin Amru Ad-Dausi,  berasal dari kabilah Daus Zahran, termasuk keturunan bangsawan.  Dia seorang penyair  yang lihai  berbicara, orator  ulung, dan piawai dalam mempengaruhi orang. Cepat dalam berpikir sigap dalam bertindak. Dia telah sampai di Makkah bertemu dengan orang-orang kafir Quraisy. Mereka berkata, “Jangan engkau dekati dia, karena dia adalah tukang sihir, penyair, dukun dan orang gila. Berhati¬-hatilah, jangan engkau dengarkan omongannya.”  Ath- Thufail menuturkan, “Demi Allah! Mereka tetap menakut-nakutiku sehingga aku mengambil kapas, lalu kusumbatkan ke telingaku.” Dia bercerita, suatu hari ia masuk ke Masjidil Haram, sedangkan kapas masih tetap berada di telinganya. “Aku tidak mendenga

Menunggu Kaum Anshar

Image
Dalam sejarah Islam, istilah Anshar tidak bisa dipisahkan dari Muhajirin . Anshar (orang-orang yang menolong) adalah sebutan untuk masyarakat Madinah yang menerima dengan tangan terbuka kedatangan Nabi Muhammad S.a.w dan para sahabatnya. Sedangkan Muhajirin (orang-orang yang hijrah) adalah sebutan untuk penduduk Mekkah yang eksodus ke Madinah. Mereka terpaksa mengungsi, dengan perbekalan seadanya, karena selalu dikejar-kejar oleh kaum kafir Mekkah. Banyak sekali kejadian menakjubkan di antara kedua golongan ini. Kaum Anshar membantu secara total kaum Muhajirin yang papa itu. Sebagai ilustrasi, dalam sebuah hadis diceritakan bahwa ada seorang Anshar yang rela memberikan, bukan meminjamkan, separo hartanya kepada seorang Muhajirin. Bahkan, saking tingginya rasa persaudaraan mereka, kaum Anshar berusaha memenuhi segala kebutuhan para pengungsi, termasuk kebutuhan batin. Bahkan, ada di antara orang Anshar yang mempersilakan Muhajirin memilih salah seorang isterinya untuk dinikahi sete

Menyelami Nikmat Allah S.W.T

Image
Dikisahkan, suatu hari di sebuah negeri, matahari tidak terbit. Para petani bangun pagi-pagi agar bisa berangkat ke sawah dan ladangnya, namun keadaan gelap gulita. Para pegawai dan pekerja pun demikian, bangun sejak awal, agar mereka bisa berangkat ke tempat tugasnya, namun kegelapan benar-benar pekat. Hal yang sama juga menimpa pelajar dan mahasiswa, di mana mereka tidak bisa berangkat ke tempat studinya karena gelap begitu mencekam. Sepanjang hari itu, semua orang tidak ada yang melakukan aktivitas. Mereka semua menganggur dan kehidupan pun seakan terhenti. Keadaan benar-benar chaos dan kacau balau. Tubuh-tubuhnya menggigil lemas kedinginan, kecemasan dan ketakutan menghantui semua orang. Begitu tiba malam hari, bulan pun tidak tampak! orang-orang pun semuanya berangkat ke masjid, membacakan shalawat dan memanjatkan doa. Mereka berteriak histeris seraya menunduk berdoa agar matahari bisa kembali bersinar. Malam itu, tidak ada seorang pun yang bisa memejamkan mata. Saat pagi menjelan

Mengapa Rasulullah S.A.W Selalu Tersenyum

Image
Rasulullah S.a.w adalah contoh pribadi yang agung, pribadi yang mulia. Beliau diutus sebagai Rahmatan lil’alamin, rahmat bagi semesta alam. Beliau S.a.w adalah penutup para Nabi dan contoh bagi semua manusia. Hal yang menarik adalah, mengapa Rasulullah S.a.w selalu tersenyum?, walaupun Beliau dihina dan dicaci maki oleh kaumnya, bahkan ingin dicelakakan oleh sebagian orang. Berikut sedikit bahasan tentang hal menarik ini; Rasulullah S.a.w adalah pribadi yang agung. Seorang yang berkepribadian agung mempunyai jiwa yang besar. Seorang berjiwa besar akan mudah memaafkan kesalahan orang lain, karena hatinya yang luas bagaikan samudra. Seperti dikutip dari perkataan Aa’ Gym jiwa orang yang besar ibarat sebuah lapangan yang amat luas, apabila terdapat ular dan binatang berbahaya lainnya masih ada lahan lapangan yang lainnya untuk bergerak, sebaliknya jiwa orang yang kerdil akan merasakan sesak apabila terdapat sedikit saja gangguan bagi dirinya, orang lebih sedikit dari dia adalah cobaan bag

Maulid Dalam Goresan Pena Ulama

Image
Selain dengan menghayati sunnah Baginda Nabi Muhammad SAW, sudah menjadi kelaziman di dunia Islam dalam menyambut hari kelahiran beliau dengan membaca kisah perjalanan hidup Rasulullah SAW yang terkandung dalam kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama. Diantara kitab termasyhur yang menceritakan sejarah hidup beliau dari mulai detik-detik kelahiran hingga wafatnya, adalah kitab yang ditulis oleh Sayyid Ja’far Al Barzanji, Syaikh Muhammad Al Azab, Imam Wajihuddin Abdur Rahman bin Muhammad Ad Dibai’, Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, dll. Masyarakat kita menamakan karya-karya tersebut sebagai kitab Maulid. Hingga kini berbagai kitab Maulid tersebar luas di berbagai pelosok dunia islam, tak terkecuali di negeri kita. Di masing-masing daerah ada kitab Maulid yang lebih dikenal atau lebih banyak dibaca dibandingkan dengan yang lainnya. Karena selalu digunakan, kitab-kitab itupun terus dicetak ulang dan tetap diminati orang. Ada yang tersendiri, satu kitab terdiri dari satu kisah Maulid, tap

Hudzaifah bin al-Yaman - Sang Penjaga Rahasia

Image
Namanya Hudzaifah bin al-Yaman, terkenal dengan julukan Shahibu Sirri Rasulillah (penjaga rahasia yang dipercaya oleh Rasulullah Saw). Orangnya sangat disiplin dan teguh memegang rahasia. Siapa pun tidak akan bisa membujuk atau memaksanya untuk membuka rahasia. Salah satu problem besar yang dihadapi oleh umat Islam di Madinah adalah keberadaan kaum munafiqin, yang secara sengaja menyebarkan isu-isu yang tidak benar terhadap Nabi dan kaum Muslimin. Mereka suka membuat intrik-intrik dan tipu muslihat yang menyulitkan kaum Muslimin. Rasulullah SAW tahu siapa saja mereka dan siapa tokoh-tokohnya, tetapi beliau tidak bisa mengumumkannya karena sehari-hari mereka menampilkan diri sebaimana orang-orang beriman lainnya, bahkan juga datang shalat berjamaah di masjid bersama Nabi-kecuali shalat Subuh dan Isya yang berat bagi mereka melakukannya. Nabi memberikan daftar nama-nama kaum munafiqin kepada Hudzaifah dan memintanya untuk merahasiakannya kepada siapa pun. Hudzaifah juga ditugasi mengawas

Maulid Nabi - Memuliakan Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W

Image
"Umat Islam merayakan Maulid Nabi sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada Beliau S.a.w, juga merupakan wujud pengungkapan rasa bahagia dan syukur atas rahmat terbesar dari Allah S.w.t, yaitu Rasulullah S.a.w" Ketika memasuki bulan Rabiul Awwal , umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad S.a.w dengan berbagai cara, baik dengan cara yang sederhana maupun dengan cara yang cukup meriah. Pembacaan shalawat , Barzanji dan pengajian pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi S.a.w menghiasi hari-hari pada bulan mulia itu. Sekitar lima abad yang lalu, pertanyaan seperti itu juga muncul. Dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi (849 H – 911 H) menjawab bahwa perayaan Maulid Nabi S.a.w boleh dilakukan. Sebagaimana dituturkan dalam Al-Hawi lil Fatawi: “Ada sebuah pertanyaan tentang perayaan Maulid Nabi S.a.w pada bulan Rabiul Awwal, bagaimana hukumnya menurut syara’. Apakah terpuji ataukah tercela? Dan apakah orang yang melakukannya diberi pahala ataukah tidak?" Beliau menjawab:

Keindahan Akhlak Rasulullah S.A.W

Image
Diriwayatkan tentang Rasulullah SAW bahwa segala tutur kata beliau senantiasa mencerminkan kesucian dan bahwa beliau (tidak seperti orang-orang kebanyakan di zaman Beliau) tidak biasa bersumpah (Turmudzi). Hal itu merupakan suatu kekecualian bagi bangsa Arab. Tetapi Rasulullah Saw menjunjung tinggi nama Tuhan sehingga beliau tidak pernah mengucapkan tanpa alasan yang sepenuhnya dapat diterima. Beliau sangat memberikan perhatian, bahkan cermat sekali dalam soal kebersihan badan. Beliau senantiasa menggosok gigi beberapa kali sehari dan begitu telaten melakukannya sehingga beliau biasa mengatakan bahwa andaikata Beliau tidak khawatir kalau mewajibkannya akan memberatkan, beliau akan menetapkan menjadi kewajiban untuk tiap-tiap orang muslim menggosok gigi sebelum mengerjakan kelima waktu sholat. Beliau senantiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah tiap kali makan, dan desudah makan beliau senantiasa berkumur dan memandang sangat baik tiap-tiap orang yang telah memakan masakan berkumur leb