Posts

Showing posts from March, 2013

Surat Cinta Untukmu Ya Rasul Allah

Surat Cinta Untukmu Ya Rasul Allah - Zahra Jamzuri Lebih bagus darimu Ya Rasulullah … Sungguh mata ini tak pernah melihatnya Lebih tampan darimu Ya Rasulullah Tak seorang wanitapun yang pernah melahirkannya Engkau terlahir dengan tanpa cela Engkau terlahir tanpa satupun kekurangan Karna engkaulah, sebaik-baik mahluk ciptaan Allah Ya Rasulullah … Betapa rindu hati ini tuk bertemu dengan mu Betapa kami ingin melihat senyummu Tapi … apa yang bisa kami banggakan Belum pantas kami mengaku menjadi pecintamu Diri ini penuh dosa, hati ini penuh nista Akan engkau anggapkah kami sebagai umatmu Akankah engkau sambut tangan ini dengan Hati yang penuh cinta Akankah kau lihatkah kami dengan mata penuh kasih Akankah kau tersenyum pada kami dengan penuh kebanggaan Akankah … akankah … akankah … ?? Beribu Tanya dalam jiwa Resah hati ini Gundah gulana tanpa tau jawabnya . . . Betapa kami takut kau berpaling dari kami Betapa kami takut kau menjauh dari kami Betapa kami takut kau tak mengenali kami Disaat

Ihsan

Image
"dia memberi lebih banyak dan mengambil lebih sedikit" Dalam ajaran Islam, Ihsan adalah tingkatan tertinggi di atas Islam dan Iman . Ihsan merupakan esensi utama dari sebuah keimanan dan puncak tertinggi dalam hal kepatuhan dan kepasrahan seorang hamba kepada Tuhannya. Dalam ihsan tercakup segala perangai indah dan amal kebajikan. Secara bahasa, ihsan berasal dari kata Ahsana  (memberi kenikmatan atau kebaikan kepada orang lain). Hal ini seperti yang difirmankan oleh Allah S.w.t; “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan (ihsan), memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS an-Nahl [16]: 90). Menurut Raghib al-Asfahani, ihsan lebih tinggi derajatnya dari sekedar adil . Jika adil adalah memberi dan mengambil sesuai dengan porsi yang yang dibutuhkan , maka Ihsan adalah memberi lebih banyak dan mengambil lebih sedikit

Bersyukur

Image
"Jika kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita, dan jika mengingkarinya, sesungguhnya azab-Nya sangat pedih" Tiap detik, Allah S.w.t melimpahkan nikmat-Nya kepada setiap makhluk. Misalnya, nikmat umur, iman, dan Islam. ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.'' (QS. 16: 18). Kita wajib bersyukur kepada Allah atas berbagai nikmat-Nya. Menurut Imam Al-Ghazali, bersyukur adalah salah satu maqam yang lebih tinggi dari sabr , khauf kepada Allah dan maqam lainnya. Bila kita bersyukur berarti kita telah menempatkan nikmat Allah pada tempat yang sesungguhnya. Wujud syukur yang sebenarnya adalah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya . Syekh Abul Laits as-Samarqandi dalam Tanbih Al-Ghafilin membagi syukur menjadi tiga macam. 1).   Jika seseorang menerima nikmat, maka ingatlah ia kepada yang memberi untuk memuji padanya. 2).   Ia ridha dan puas terhadap nikmat yang diterima. 3).   Selama

Kecintaan Kepada Rasulullah S.A.W

Image
" Cinta terhadap Rasulullah Muhammad S.a.w adalah puncak Keimanan Muslim " Mahabbah, sebuah ungkapan kecintaan. Cinta yang muncul dari hati dan perasaan seseorang atas suatu hal. Cinta terhadap pasangan, cinta kepada orang tua, dan cinta terhadap anak, istri, serta kerabat. Kekuatan cinta mengalahkan kebencian, mengikis permusuhan dan benih konflik. Begitu dahsyat arti cinta. Cinta, kata Imam Syafi'i, menggiring orang untuk mengikuti apa pun titah sang kekasih. "Innal muhibbi lima yuhibbuhi muthi" . Cinta itu akan berharga dan berarti, kata Syekh Husain bin Qasim al-Qathis, bila ditujukan kepada Rasulullah S.a.w. Melalui artikelnya berjudul “ Mahabbatun Nabi ”, ia mengatakan, cinta terhadap Rasulullah adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Mencintai Allah S.w.t, maka harus dibuktikan dengan ketaatan terhadap Rasul-Nya. Cinta terhadap Rasulullah Muhammad S.a.w adalah puncak Keimanan Muslim. Suatu saat, Sayyidina Umar bin Khatab R.a pernah mendatangi Rasulullah S.a.

Luasnya Rahmat Allah

Image
Harus kita akui bahwa ibadah, amal saleh, dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya kepada Allah S.w.t, masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan aneka kemaksiatan dan dosa yang kita lakukan pada-Nya. Sebaliknya, dibanding rahmat-Nya yang sampai kepada kita atau murka-Nya, yang justru deras mengguyur kita adalah rahmat-Nya. Padahal, yang meluncur kencang adalah kemaksiatan dan dosa kita. Seakan murka-Nya tersembunyi di balik kasih sayang (rahmat) Allah. Benarlah demikian adanya. Setiap hari kita menabung dosa, tapi justru dibalas oleh rahmat-Nya. Bukankah kita masih diperkenankan hidup. Udara dunia masih bisa kita hirup. Bahkan, berbagai fasilitas kehidupan pun masih dipenuhi. Alam masih relatif bersahabat dengan kita bila dibandingkan dengan umat-umat terdahulu yang langsung diazab dan direspons oleh alam ketika dosa dan kemaksiatan semakin merajalela. Sekali lagi ini menandakan rahmat Allah di atas murka-Nya. Karena itu, di hadapan para sahabatnya, Rasulullah berpesan, “Tatkala Allah men

Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq R.A

Image
Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah S.a.w di kota Mekkah, atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah S.a.w mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Siddiq (orang percaya) . Ketika terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari As-Siddiq . Nama panggilannya Abu Bakar . Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘Amir. Sayyidina Abu Bakar sangat dikagumi dengan ketebalan imannya. Sayyidina Utsman Bin Affan R.a pernah mendengar, Rasulullah S.a.w berkata: “Jika ditimbang iman Abu Bakar As Siddiq dengan seluruh umat manusia, niscaya berat lagi iman Abu Bakar” . Di situ dapat kita gambarkan betapa hebatnya ketaqwaan seorang sahabat Rasulullah ini. Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, “Ketika para sahabat sedang

Membentengi Aqidah Ahlisunnah

Image
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله الذي حبَّب العبادة إلى المتقين، وحبَّب قلوبهم للانشغال بطاعة رب العالمين وجنبهم من البدعة والضلالة, والصلاة والسلام على سيدنا ونبينا محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين Muqoddimah Sesuatu yang paling berharga yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba adalah aqidah yang benar. Maka ilmu yang membahas tentang aqidah yang benar adalah ilmu yang amat penting dibandingkan ilmu-ilmu yang lainya. Dan diskusi-diskusi yang diadakan jika hal itu untuk membela dan menjaga aqidah yang benar maka itu adalah sebaik-baik diskusi. Saat ini kami sungguh sangat berbahagia jika pada kesempatan ini kami para alim ulama untuk bersama-sama mendiskusikan aqidah dan bagaimana upaya kita untuk menjaga aqidah umat. Kami yakini bahwa kita semua akan senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah sesuai janji Allah وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ “Dan mereka yang bersungguh-sungguh mencari

10 Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga

Image
Sahabat-sahabat Rasulullah S.a.w yang dijamin masuk surga berdasarkan hadits berikut, yang tercatat dalam “Arriyadh Annadhirah Fi Manaqibil Asyarah“ , dari sahabat Abu Dzar R.a, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah R.a dan bersabda; “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” , Aisyah menjawab; “Tentu, ya Rasulullah.” , Lalu Nabi S.a.w bersabda; ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu: Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Az-Zubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.” . Kisah Singkat 10 Sahabat 1. Abu B

Keistimewaan - keistimewaan Rasulullah S.A.W

Image
"Apa saja keistimewaan-keistime­wa­an Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam?" Nabi kita, Rasulullah Muhammad S.A.W memiliki keistimewaan melebihi seluruh Nabi, de­ngan banyak keistimewaan, di antara­nya, keadaan Beliau sebagai penutup para Nabi dan Rasul. Maka, tidak ada lagi Nabi dan Rasul sesudahnya. Beliau S.A.W telah bersabda, “ Aku adalah Muhammad, nabi yang ummi, tidak ada lagi nabi sesudahku. Aku diberikan jawami’ al-kalim dan puncak-puncak­nya. ” – Dikeluarkan oleh Ahmad (2/172) dari hadits Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash R.A. Lebih dari itu, di antara keistimewa­annya, Beliau lebih mulia dari para Nabi, Rasul, dan Makhluk seluruhnya ( Jawami’ al-Kalim adalah kalimat atau kata-kata yang terucap dari lisan Nabi S.A.W yang singkat, padat, namun sarat dengan makna). Dari Abu Sa’id Al-Khudhri R.A, ia ber­kata, Rasulullah S.A.W bersabda, “ Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari Kiamat, dan aku tidak sombong. Di ta­ngankulah panji-panji pujian, tapi aku pun tidak bangga.

Memaknai Kebahagiaan

Image
Agar hidup bahagia manusia harus berusaha untuk menjadikan suasana dan perasaan hatinya menjadi indah Kebahagiaan adalah suasana hati yang indah disebabkan adanya hal yang menyenangkan, membuat hati tenang dan tentram, penuh harapan, jauh dari rasa gelisah, cemas dan takut. Orang yang bahagia adalah orang yang selalu merasakan suasana indah di hatinya. Ada perbedaan antara kesenangan dan kebahagiaan , karena kesenangan hanyalah salah satu sebab kebahagiaan dan tidak semua kesenangan menyebabkan kebahagiaan, ada kalanya kesenangan sesaat malah membawa penderitaan sepanjang hayat. Hidup bahagia adalah idaman setiap manusia. Berbagai hal dilakukan manusia untuk meraih kebahagiannya, namun banyak diantara mereka yang salah dalam mencari kebahagiaan itu sehingga pencariannya berujung pada jalan buntu, berakhir sia-sia dan tetap hidup merana. Hal itu karena mereka mengira bahwa kebahagian itu ada pada hal-hal yang menyenangkan saja seperti harta yang melimpah, kehidupan yang mewah, pangkat

Menahan Emosi

Image
Pada masa Rasulullah S.a.w, seorang sahabat yang kecanduan khamar dibawa ke hadapan Beliau untuk dihukum. Berkali-kali ia minum khamar. Namun meski telah dihukum, kebiasaan buruknya tak bisa dihentikan. Ia kembali meminum khamar sehingga kembali dihukum. Karena kemarahan yang memuncak, seorang sahabat berkata, "Ya Allah laknatlah ia. Ia sangat sering minum khamar dan sudah sering dihukum." . Mendengar ucapan sahabat itu, Rasulullah S.a.w segera menegurnya. "Janganlah engkau melaknatnya. Sebab, ia masih mencintai Allah dan Rasul-Nya." . (Mushonnaf Abdur Razzaq). Dalam riwayat lain disebutkan, "Janganlah kalian menjadi pembantu setan dalam menghadapi saudaramu." . Demikianlah sikap yang diajarkan Rasul S.a.w. Rasul S.a.w melarang para sahabat untuk mencela dan menghujat orang yang jelas bersalah. Rasul mengajarkan untuk senantiasa mendoakannya supaya yang bersangkutan bertaubat. Menghujat orang lain merupakan tindakan destruktif. Sebab, di samping hal itu bi

Takkan Menyamai Ketinggian Nabi S.A.W

Image
"Di akhir zaman tidak ada amalan yang pasti diterima oleh Allah Subhana Wa Ta'ala selain bershalawat kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam" Seminggu sepeninggal Rasulullah S.A.W, seorang Badui datang ke Madinah, ia bermaksud menjumpai Nabi. Sesampainya di Madinah, ia menanyai sahabat yang dijumpainya. Tapi dikatakan kepadanya bahwa Rasulullah S.A.W telah wafat seminggu sebelumnya dan makamnya ada di samping masjid, di kamar Aisyah, istri Rasulullah S.A.W. Badui itu pun sangat bersedih, air matanya bercucuran, karena tak sempat berjumpa dengan Nabi S.A.W. Segera ia menuju makam Rasulullah S.A.W. Di hadapan makam Nabi, ia duduk bersimpuh, mengadukan dan mengutarakan kegelisahan dan kegundahan hatinya. Dengan linangan air mata, ia berkata: “Wahai Rasulullah, engkau rasul pilihan, makhluk paling mulia di sisi Allah. Aku datang untuk berjumpa denganmu untuk mengadukan segala penyesalanku dan gundah gulana hatiku atas segala kesalahan dan dosa-dosaku, namun eng

Cobaan Hidup

Image
Ujian atau cobaan hidup sudah merupakan Sunnatullah, hukum Allah yang bersifat pasti dan tetap, berlaku kapan dan di mana pun, bacalah QS 29: 1-3. Cobaan hidup ini bisa dalam bentuk sesuatu yang dirasakan berat dan menyakitkan, namun bisa pula dalam bentuk kebaikan dan kenikmatan yang menyenangkan. Allah S.w.t berfirman; "Tiap-tiap yang bernyawa itu akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kami-lah kamu semua akan dikembalikan." . (QS 21: 23). Dalam kitab Al-Asaasu fi at-Tafsier (VII: 3457) menjelaskan, berbagai cobaan hidup yang ditimpakan kepada manusia itu adalah untuk mengetahui mana diantara mereka yang pandai bersyukur dan mana pula yang kufur , mana yang bisa bersabar dan mana pula yang cepat putus asa . Cobaan hidup yang berupa keburukan dan kesulitan akan mudah dipahami. Biasanya, orang yang mengalami cobaan hidup, misalnya mengalami sakit, hilang harta benda, dan seterusnya,

Ayat-Ayat Anti Galau

Image
Entahlah, belakangan ini, kata galau dengan mudah kita dapati dalam berbagai kesempatan. Kita bisa mendengarnya saat bertemu dengan sahabat kita atau membaca status jejaring sosial. Biasanya kata yang satu ini muncul dikarenakan putus pacaran, keinginan yang tak tersampaikan, atau kesedihan yang merundung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, galau diartikan sebagai “kacau tidak keruan (berpikir).” Para galauers, sebutan bagi “penderita galau”, biasanya menuliskan kegalauannya dengan kalimat seperti, “Bila pada waktunya kita harus berpisah, aku tidak akan melupakan kamu. Tapi aku akan menjadikan kamu sebuah ingatan, bukan sekedar kenangan.” Atau, “Bersyukur karena masih bisa melihat indahnya dunia, walaupun kamu masih tetap untuk dia.” Bisa pula semisal ini, “Tiba-tiba orang yang selalu mengatakan bahwa dia akan selalu menunggu, menghilang...” Kata galau seolah menjadi obat mujarab dalam mengekspresikan gundah gulana yang bergelayut menyelimuti diri. Sebenarnya, kata galau menjadi popul