Keistimewaan - keistimewaan Rasulullah S.A.W

"Apa saja keistimewaan-keistime­wa­an Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam?"

Nabi kita, Rasulullah Muhammad S.A.W memiliki keistimewaan melebihi seluruh Nabi, de­ngan banyak keistimewaan, di antara­nya, keadaan Beliau sebagai penutup para Nabi dan Rasul. Maka, tidak ada lagi Nabi dan Rasul sesudahnya.

Beliau S.A.W telah bersabda, “Aku adalah Muhammad, nabi yang ummi, tidak ada lagi nabi sesudahku. Aku diberikan jawami’ al-kalim dan puncak-puncak­nya.” – Dikeluarkan oleh Ahmad (2/172) dari hadits Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash R.A.

Lebih dari itu, di antara keistimewa­annya, Beliau lebih mulia dari para Nabi, Rasul, dan Makhluk seluruhnya (Jawami’ al-Kalim adalah kalimat atau kata-kata yang terucap dari lisan Nabi S.A.W yang singkat, padat, namun sarat dengan makna).

Dari Abu Sa’id Al-Khudhri R.A, ia ber­kata, Rasulullah S.A.W bersabda, “Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari Kiamat, dan aku tidak sombong. Di ta­ngankulah panji-panji pujian, tapi aku pun tidak bangga. Pada hari itu tak ada pada bangsa jin, manusia, Arab dan Ajam (non-Arab), pada hari itu tak ada seorang nabi pun – Adam dan selainnya – kecuali di bawah benderaku. Dan aku adalah orang yang pertama kali dibang­kitkan dari kuburnya, aku juga tidak bangga (tidak sombong).” – Dikeluarkan oleh At-Tir­midzi (3148, 3615), dan ia berkata, “(Ini) hadits hasan shahih.”

Dalam satu riwayat lain, “Aku adalah orang yang paling mulia di antara orang-orang terdahulu dan belakangan di sisi Allah S.W.T. Aku ucapkan ini tanpa ke­angkuhan.” –Dikeluarkan oleh At-Tir­midzi (3616) dari hadits Ibnu Abbas R.A.

Di antara keistimewaan Beliau ada­lah keumuman risalah Beliau kepada bang­sa jin, manusia, Arab dan Ajam (non-Arab).

Dari Jabir R.A, Rasulullah S.A.W ber­sabda, “Aku diberikan lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku: Aku dimenangkan de­ngan rasa takut (pada musuh-musuhku) dari jarak satu bulan perjalanan, dijadi­kan tanah bagiku sebagai tempat sujud dan alat bersuci, maka di mana pun se­seorang dari umatku memasuki waktu shalat, hendaklah ia shalat, dihalalkan bagiku harta ghanimah (rampasan pe­rang), padahal harta ghanimah itu tidak dihalalkan bagi siapa pun sebelumku, diberikan kepadaku syafa’at, dan adalah setiap nabi diutus khusus hanya kepada kaumnya sedangkan aku diutus kepada manusia seluruhnya.” – Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (328) dan Muslim (521) dari hadits Jabir R.A.

Di antara keistimewaan Beliau pula ada­lah Allah S.W.T menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dan menasakh (meng­hapus) seluruh syari’at dengan syari’atnya. Allah S.W.T berfirman, “Kali­an adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” – QS Ali Imran: 110.

Allah S.W.T berfirman, “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan mem­bawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” – QS At-Tawbah: 33.

Dan Allah S.W.T berfirman, “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” – QS Ali Imran: 85.

Rasulullah S.A.W bersabda, “Tidak seorang pun dari umat ini (generasi ini), baik Yahudi maupun Nasrani, yang telah mendengar seruanku, kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman kepada risalah yang kubawa, melainkan ia menjadi penghuni neraka.” (HR Muslim).

Walillahittaufiq, Wassalam

~ Al Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumaith ~
zawiyah alKisah

Related Posts: Takkan Menyamai Ketinggian Nabi S.A.W

Comments

Popular posts from this blog

Shalawat Syifa

Shalawat Munjiyah (Tunjina)

Maulid Adh-Dhiya Ullami